Archive for Desember, 2010

Seni Menikmati Kekalahan

Hari-hari belakangan seantero indonesia mengetahui tentang perjuangan Timnas Sepakbola Indonesia yang berjuang di Piala AFF Suzuki edisi th 2010. Hal ini dikarenakan dengan hasil yang melampaui ekspektasi masyarakat indonesia yang haus akan kebanggaan akan dan prestasi bangsa nya di level Internasional. Apalagi Sepakbola yang merupakan olahraga yang sangat masyarakat. Yaitu dengan mengalahkan Malasyis, Laos, Thailand, Philipina dengan rekor selalu menang. Dan rekor itu tidak berbuah manis di ujung nya, karena Malaysia berhasil menyalip di tikungan. dengan mengalahkan indonesia di bukit jalil dengan skor telak 3-0, dan walaupun timnas indonesia berhasil menang 2-1 di GBK. Hasil ini tidak dapat berbuah apa-apa dan Malaysia lah juara nya.

Kekalahan!. Benar memang kekalahan itu sangat menyesakkan. Dalam kehidupan kita mungkin kita pernah merasakan kekalahan, ketidakberdayaan kita di saat ekspektasi dan harapan yang tinggi tidak dapat kita raih.

Setiap kita pasti pernah merasakan kekalahan, seorang pelajar yang hasil belajar nya menurun dari pada semester yang lalu, seorang pegawai yang tidak bisa naik pangkat, seorang pengusaha yang bangkrut, seorang da’i yang ditinggalkan orang-orang. Pada saat itu kita mungkin merasakan yang nama nya kekalahan.

Hanya orang yang berusaha dengan keras dan gigih lah yang akan merasakan yang nama nya kekalahan, karena ketika ikhtiar nya yang sudah maksimal namun hasil yang ia capai tidak sesuai dengan harapan. Namun bagi orang yang tidak berikhtiar sama saja bagi nya!!

Para pahlawan memaknai kekalahan sebagai bagian kecil dari sebuah pertarungan. Kekalahan hayalah anak-anak tangga dari sebuah tujuan raksasa yang disebut kesuksesan. Bagi mereka kekalahan adalah bunga-bunga perjuangan. Oleh karena itu sikap mereka menghadapi kekalahan tak pernah berlebihan. Mungkin ketika peristiwa kekalahan itu datang mereka sempat terpuruk, sejenak, seperti gemetarnya tubuh sesorang oleh sengatan listrik berdaya rendah. Lalu kemudian mereka tersadar dan bekerja kembali menuntaskan apa yang telah mereka mulai…

Tapi bagi para pecundang, kekalahan adalah akhir segalanya. Kekalahan adalah aib hidup yang begitu membebani. Oleh karena itu sikap mereka menghadapi kekalahan begitu berlebihan. Ada penyesalan. Ada dendam. Ada kebencian. Bahkan sumpah serapah kepada dunia dan seisinya, bahkan juga Tuhan…

Desember 30, 2010 at 8:12 am Tinggalkan komentar

rihlah

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Desember 30, 2010 at 4:00 am Tinggalkan komentar

Radio Dakta Mandau FM

Pada medio Ramadhan 1430H sebuah Radio islam resmi hadir di Kota Duri, pada frekwensi 96.5 FM yang beralamat di jalan mawar no 14 E Duri. Ketika itu lounching nya bersamaan dengan lounching ma’had tahfizul qur’an belading yayasan ibadurrahman yang di hadiri oleh Ust. Habiburrahman el Shirazy.

 

Alhamdulillah, hingga sekarang radio islam pertama yang hadir di kota Duri ini telah banyak mendapat hati masyarakat Duri dan sekitar bahkan siaran ini bisa ditangkap hingga daerah Dumai, Rohil, dan juga Minas.

Tentunya ada sebuah harapan yang besar dengan hadir nya Radio Dakta Mandau FM yang akan menyuarakan syiar islam. Dengan slogan “tebar da’wah, pererat ukhuwah” Radio Dakta Mandau FM terus mengudara. Semoga Radio Dakta Mandau FM tetap exist dengan syiar-syiar islam tentunya.

Desember 30, 2010 at 2:17 am Tinggalkan komentar

Seleksi Administrasi CPNS Bengkalis 2010

Kemarin jum’at 10 Desember 2010 panitia seleksi CPNS Bengkalis ngumumin hasil seleksi administrasi peserta tes CPNS Bengkalis 2010. Pengumuman bisa di lihat di kantor camat yang ada di Kabupaten Bengkalis. Selamat kepada sahabat-sahabat yang lulus seleksi administrasi.

Desember 10, 2010 at 10:40 pm 9 komentar

Mencintai Sejantan Ali

Kisah ini diambil dari buku Jalan Cinta Para Pejuang, Salim A.Fillah

chapter aslinya berjudul “Mencintai sejantan ‘Ali”

Ada rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah.
Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya.
Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya.

Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta.
Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta.
Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.
Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ’Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya!
Maka gadis cilik itu bangkit.
Gagah ia berjalan menuju Ka’bah.
Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam.
Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali.
Mengagumkan!
‘Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta.

Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan.
Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi.
Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal risalah.
Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan; Abu Bakr Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu.

”Allah mengujiku rupanya”, begitu batin ’Ali.
Ia merasa diuji karena merasa apalah ia dibanding Abu Bakr.
Kedudukan di sisi Nabi?
Abu Bakr lebih utama,
mungkin justru karena ia bukan kerabat dekat Nabi seperti ’Ali,
namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan RasulNya tak tertandingi.
Lihatlah bagaimana Abu Bakr menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah
sementara ’Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di ranjangnya..
Lihatlah juga bagaimana Abu Bakr berda’wah.
Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan Abu Bakr; ’Utsman, ’Abdurrahman ibn ’Auf, Thalhah, Zubair, Sa’d ibn Abi Waqqash, Mush’ab..
Ini yang tak mungkin dilakukan kanak-kanak kurang pergaulan seperti ’Ali.
Lihatlah berapa banyak budak muslim yang dibebaskan dan para faqir yang dibela Abu Bakr; Bilal, Khabbab, keluarga Yassir, ’Abdullah ibn Mas’ud..
Dan siapa budak yang dibebaskan ’Ali?
Dari sisi finansial, Abu Bakr sang saudagar, insyaallah lebih bisa membahagiakan Fathimah.
’Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin.

(lebih…)

Desember 8, 2010 at 6:33 am Tinggalkan komentar


Blog Stats

  • 20.355 hits

Klik tertinggi

  • Tidak ada

demi masa

Desember 2010
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031