Archive for November, 2008

Beasiswa…oh Beasiswa…

Terpaksa tulisan ini saya buat, karena saking banyak nya teman-teman mahasiswa yang menanyakan tentang kapan info penerima beasiswa pemda bengkalis 2008 di umumkan.

Yap, buat teman-teman mahasiswa yang berasal dari Bengkalis dan mengirimkan permohonan beasiswa 2008, sabar aja ya. Belum ada info dari pemda Bengkalis kapan keluarnya info tersebut

ya sekali lagi sabar aja ya…semoga nama teman-teman semua tercantum di list penerima beasiswa tersebut

November 8, 2008 at 4:21 am 1 komentar

Serial Cinta

Awal nya ketika saya main ke Ulil Albab(Toko Buku-red”. Saya melihat buku baru yang menarik perhatian saya. Ya dengan cover yang sedikit lebih muda, Ust. Anis Matta, Lc mencoba untuk menarik perhatian dari kalangan manapun untuk membaca bukunya. Dengan gaya bahasa nya yang khas, membuat kita tidak bosan untuk membaca nya berulang kali.

serial_cinta

Buku ini sangat layak bagi setiap orang yang ingin mencintai dan di cintai, cinta yang bukan sekada rasa suka kepada lawan jenis, atau cinta yang hanya untuk memuaskan nafsu belaka. Tapi cinta yang akan kekal yang memiliki daya ubah yang luar biasa.

berikut kutipan dari buku ini :

Seperti angin membadai. Kau tak melihatnya. Kau merasakannya. Merasakan kerjanya saat ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun. Atau merangsang amuk gelombang di laut lepas. Atau meluluhlantakkan bangungan-bangungan angkuh di pusat kota metropolitan.

Begitulah cinta. Ia ditakdirkan jadi kata tanpa benda. Tak terlihat. Hanya terasa. Tapi dahsyat.

Seperti banjir menderas. Kau tak kuasa mencegahnya. Kau hanya bisa ternganga ketika ia meluapi sungai-sungai, menjamah seluruh permukaan bumi, menyeret semua benda angkuh yang bertahan di hadapannya. Dalam sekejap ia menguasai bumi dan merengkuhnya dalam kelembutannya. Setelah itu ia kembali tenang: seperti seekor harimau kenyang yang terlelap tenang.

(lebih…)

November 8, 2008 at 4:12 am 1 komentar

Mencintai itu Keputusan

“Serial Cinta
Mencintai Itu Keputusan
Oleh Anis Matta

Lelaki tua menjelang 80-an itu menatap istrinya. Lekat-lekat. Nanar. Gadis itu masih terlalu belia. Baru saja mekar.

Ini bukan persekutuan yang mudah. Tapi ia sudah memutuskan untuk mencintainya. Sebentar. kemudian ia pun berkata, “Kamu kaget melihat semua ubanku? Percayalah! Hanya kebaikan yang kamu temui di sini”.

Itulah kalimat pertama Utsman bin Affan ketika menyambut istri terakhirnya dari Syam, Naila. Selanjutnya adalah bukti. Sebab cinta adalah kata lain dari memberi. Sebab memberi adalah pekerjaan…Sebab pekerjaan cinta dalam siklus memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi itu berat. Sebab pekerjaan berat itu harus ditunaikan dalam waktu lama. Sebab pekerjaan berat dalam waktu lama begitu hanya mungkin dilakukan oleh mereka yang memiliki kepribadian kuat dan tangguh.

Maka setiap orang hendaklah berhati-hati saat ia mengatakan, “Aku mencintaimu”. Kepada siapapun! Sebab itu adalah keputusan besar. Ada taruhan kepribadian di situ.abang-q-k2k-ipar-q

Aku mencintaimu, adalah ungkapan lain dari aku ingin memberimu sesuatu. Yang terakhir ini juga adalah ungkapan lain dari, “Aku akan memperhatikan dirimu dan semua situasimu untuk mengetahui apa yang kamu butuhkan untuk tumbuh menjadi lebih baik dan bahagia…” “Aku akan bekerja keras untuk memfasilitasi dirimu agar bisa tumbuh semaksimal mungkin…” “Aku akan merawat dengan segenap kasih sayangku proses pertumbuhan dirimu melalui kebajikan harian yang akan kulakukan padamu…” “Aku juga akan melindungi dirimu dari segala sesuatu yang dapat merusak dirimu…”
Dan proses pertumbuhan itu taruhannya adalah kepercaya
an orang yang kita cintai terhadap integritas kepribadian kita.

Sekali kamu mengatakan kepada seseorang, “Aku mencintaimu”, kamu harus membuktikan ucapan itu. Itu deklarasi jiwa bukan saja tentang rasa suka dan ketertarikan, tapi terutama tentang kesiapan dan kemampuan memberi, kesiapan dan kemampuan berkorban, kesiapan dan kemampuan pekerjaan-pekerjaan cinta: memperhatikan, menumbuhkan, merawat dan melindungi.

Ini yang menjelaskan mengapa cinta yang terasa begitu panas membara di awal hubungan lantas jadi redup dan padam pada tahun kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Dan tiba-tiba saja perkawinan bubar, persahabatan berakhir, keluarga berantakan, atau pemimpin jatuh karena tidak rakyatnya Jalan hidup kita biasanya tidak linear. Tidak juga seterusnya pendakian atau penurunan. Karena itu, konteks di mana pekerjaan-pekerjaan cinta dilakukan tidak selalu kondusif secara emosional.

Tapi disitulah tantangannya: membuktikan ketulusan di tengah situasi-situasi yang sulit. Di situ konsistensi teruji. Di situ juga integritas terbukti. Sebab mereka yang bisa mengejawantahkan cinta di tengah situasi yang sulit, jauh lebih bisa membuktikannya dalam waktu yang longgar.

Mereka yang dicintai dengan cara begitu, biasanya mengatakan bahwa hati dan jiwanya penuh seluruh. Bahagia sebahagia-bahagianya. Puas sepuas-puasnya. Sampai tak ada tempat bagi yang lain. Bahkan setelah sang pencinta mati.

Begitulah Naila. Utsman telah memenuhi seluruh jiwanya dengan cinta. Maka ia memutuskan untuk tidak menikah lagi setelah suaminya terbunuh. Ia bahkan merusak wajahnya untuk menolak semua pelamarnya. Tak ada yang dapat mencintai sehebat lelaki tua itu.”

November 8, 2008 at 3:59 am 4 komentar


Blog Stats

  • 20.355 hits

Klik tertinggi

  • Tidak ada

demi masa

November 2008
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930